Resume Pertemuan 7 Psikologi Belajar

Muh. Mishbahurrizqi (18422037)

Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia  

Assalamualaikum Wr Wb

Halo kawan semua, semoga kabar baik selalu menyertai kalian ya. Pada postingan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan di postingan sebelumnya. Kali ini akan membahas tentang "Perbedaan Individual dan Kesiapan Belajar". Bahasan kali ini merupakan materi yang disampaikan pada mata kuliah Psikologi Belajar pertemuan ke 7 yang tentu saja di ampu oleh Pak Burhan Nudin, S.Pd.I., M.Pd.I. Langsung saja kita menuju ke pembahasannya ya ...

Hakekat Perbedaan Individual

Setiap individu pastinya memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan tersebut secara umum disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor keturunan (heretabilitas) dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan berupa:

a. Sosial ekonomi (tingkat pendidikan orangtua, pekerjaan, dan penghasilan orangtua)

b. Budaya (norma, orientasi pemanfaatan waktu, citra mengenai pribadi yang ideal)

c. Cara mendidik anak (authoritative/demokratis, authoritarian/otoriter, permissive/longgar)

d.  Urutan kelahiran

e. Anak yang orangtuanya bercerai. 

Perbedaan tersebut dapat berupa jenis kelamin, perbedaan kepribadian, kemampuan, dan begitu pula gaya belajar. 

Perbedaan individu dari peserta didik merupakan hal yang wajar, terutama dalam hal gaya belajarnya. Perbedaan inilah yang harus disadari oleh guru dan orangtua. Sehingga guru dan orangtua harus berperan dalam rangka untuk dapat menyikapi perbedaan dari anak atau muridnya dengan baik. Peran dari guru dan orang tua adalah perlunya untuk mengetahui bagaimana dan seberapa jauh perbedaan anak yang satu dengan anak yang lain. Selain itu guru dan orang tua juga harus mengetahui alasan-alasan apa yang melatarbelakangi perbedaan itu yang ada kaitannya dengan tingkat kesiapan belajar. 

Untuk dapat melakukan peran-peran tersebut tentunya seorang guru dan orangtua perlu mencaritahu perbedaan apa yang ada dalam diri peserta didik. Untuk mengetahui perbedaan tersebut yaitu dengan cara mengamati tingkah laku sehari-hari dari peserta didik. Karena dengan mengamati tingkah lakunya kita dapat mengetahui karakteristiknya dan kita dapat mengetahui perbedaannya dengan siswa lain. Cara yang lain yaitu dengan melakukan evaluasi hasil belajar siswa. 

Manusia secara kualitatif memanglah berbeda satu sama lain, perbedaan tersebut dalam aspek pertumbuhan, kematangan potensi, dan interaksi antar individu dengan lingkungan. Namun manusia secara kuantitatif pada dasarnya serupa dalam hal struktur fisik atau badan, pola tingkah laku sifatnya yang umum, dan juga warna lingkungan kultural tertentu. 

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa pada hakikatnya bukan miniatur orang dewasa sehingga perlakuan kepada mereka tidak bisa disamakan dengan orang dewasa, memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, resultan dari dua unsur, memiliki diferensiasi periodesasi, memiiki perbedaan individual sehingga perlakuan kepada peserta didik yang satu dengan lainnya tidak bisa disama ratakan, dan juga setiap peserta didik memiliki potensi yang dapat dikembangkan kedepannya. 

Salah satu teori yang membicarakan tentang perbedaan individual ini adalah teori dari Hippocrates (400 SM) dan Galenus (150 SM) yang mencoba mengungkap kepribadian orang berdasarkan berlebihnya jumlah salah satu dari empat cairan yang ada di dalam tubuh manusia. Berikut adalah pembagiannya: 

  1. Sanguinicus (tipe darah) Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan sanguin. orang yang memiliki tipe ini berkepribadian menarik, suka bicara, bersenang-senang, antusias, ekspresif, ramah, hangat, bersahabat, dan juga berbelas kasihan. namun juga memiliki sifat tidak disiplin, emosi labil, tidak produktif, egosentris, dan membesar-besarkan masalah.
  2. Kholeris (empedu kuning) Orang kholeris memiliki sifat berkemauan keras, independen, memiliki visi yang jelas, praktis, produktif, tegas, serta pemimpin. akan tetapi sisi negatifnya orang kholeris dingin, kejam, cepat puas diri, ceroboh, dominan, sulit mengampuni, sarkastis, pemarah.
  3. Melankholis (empedu hitam) Orang melankholis akan cenderung perfeksionis, berbakat, analistis, tekun, disiplin dan rela berkorban. akan tetapi di sisi lain juga memiliki sifat pemurung, pembalas, berpusat pada diri sendiri, berpikiran negatif, kurang bermasyarakat, perasa, dan teoritis.
  4. Plegmatis (cairan lendir) Orang-orang plegmatis akan cenderung tenang dan kalem, serta objektif, diplomatis efisien, teratur, praktis, humoris, dan dapat diandalkan. akan tetapi juga bersifat kikir, egois, tidak mempunyai motivasi, cari aman sendiri, suka menunda-nunda, tidak tegas, cepat kuatir, dan penakut.



Kesiapan Belajar

Perbedaan individual dapat menimbulkan problem-problem pendidikan yang sifatnya praktis. Oleh karenanya guru harus mengenal adanya dan pentingnya perbedaan di kalangan muridnya, berikhitar menemukan alasan-alasan yang mendasari perbedaan-perbedaan tersebut, dan juga guru harus menyesuaikan bahan dan metode pengajaran pada kebutuhan-kebutuhan dan kemampuan masing-masing muridnya.

Ada beberapa faktor yang menjadi penentu kesiapan siswa mempelajari suatu bahan pelajaran pada tingkat kelas. Faktor-faktor tersebut adalah:

  1. Tingkat kematangan mental
  2. Kemampuan khusus anak
  3. Tempramen anak
  4. Keadaan emosi anak
  5. Minat anak
  6. Sikap anak terhadap pelajaran.

Perbedaan kesiapan belajar:

  1. Peserta didik sangat berbeda tingkat prestasinya dalam berbagai mata pelajaran
  2. Anak yang paling "pandai" pada pelajaran tertentu, tidaklah mesti memperoleh prestasi paling tinggi pada mata pelajaran yang lain.
  3. Anak yang paling "lamban" pada mata pelajaran tertentu, tidaklah pasti memperoleh prestasi rendah pada mata pelajaran lainnya.
  4. Pengaruh berbeda minat, sikap dan faktor penentu lain pada kesiapan belajar.
  5. Kesiapan mental dan kematangan
  6. Kesiapan memahami dan membaca.

Mungkin sekian saja yang dapat saya share kepada kawan-kawan tentang apa yang saya dapatkan dalam perkuliahan Psikologi Belajar. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat baik bagi diri saya sendiri dan bagi kawan-kawan semua. Terimakasih...

Wassalamualaikum Wr Wb.


Komentar