Resume Pertemuan 11 dan 12 Psikologi Belajar

Muh. Mishbahurrizqi (18422037)

Dosen pengampu Burhan Nudin, S.Pd.I., M.Pd.I.

Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia

 Assalamualaikum Wr Wb

Hai kawan-kawan semua, gimana kabarnya? semoga selalu sehat selalu ya. Pada postingan kali ini kita akan meresume mata kuliah Psikologi Belajar pertemuan ke 11 dan 12 yang membahas tentang "Kesulitan Belajar dan Alternatif Pemecahannya". 

Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar itu sendiri merupakan ketidakmampuan belajar. Dimana ini adalah sebuah kondisi yang dapat menjadi hambatan bagi seseorang dalam proses belajarnya. Karena adanya hambatan ini seseorang tersebut dapat mengalami kegagalan dalam mencapai sesuatu. Menurut Dalyono (2009), kesulitan belajar merupakan sebuah keadaan yang mana dapat menyebabkan siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya yang disebabkan adanya faktor-faktor kesulitan belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah kondisi dimana seseorang memiliki hambatan atau gangguan dalam proses belajarnya dan menyebabkan seseorang tersebut tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, gangguan tersebut berupa kesulitan dalam berpikir, berbicara, membaca, menulis, ataupun menghitung, dan termasuk juga kelemahan motorik ringan, gangguan emosional, ataupun hambatan yang berasal dari keadaan ekonomi, budaya, dan lingkungan yang tidak menguntungkan.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar. Faktor-faktor tersebut menurut Dalyono (2009:230) dibagi menjadi 2 yaitu:

  1. Faktor Internal. Faktor ini adalah faktor yang berasal dari dalam individu/peserta didik itu sendiri. Contohnya adalah tingkat intelegensi, bakat, minat, serta motivasi peserta didik. Faktor internal ini dibagi menjadi dua, yaitu: 

a.    Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis berkaitan dengan fungsionalisasi tubuh, misalnya kemampuan koordinasi tubuh, ketahanan tubuh, kesehatan dan fungsionalisasi anggota gerak tubuh.

b.   Faktor Psikologis

Sedangkan faktor kejiwaan ini berkaitan dengan emosional peserta didik. Jika peserta didik tidak dapat mengontrol emosinya saat belajar maka akan mengalami kesulitan dalam belajarnya.

     2. Faktor Eksternal, faktor ini merupakan faktor yang berasal dari luar peserta didik          (lingkungan sekitar). Faktor eksternal ini juga dibagi menjadi dua, yaitu: 

a.   Faktor Non-sosial

Faktor non sosial ini meliputi lingkungan alamiah dari tempat belajar peserta didik seperti kondisi dari udara sekitar tempat belajar, suasana tempat belajar, dan lain lain.

b.   Faktor Sosial

Sementara itu untuk faktor sosial meliputi lingkungan sekolah, masyarakat, dan juga keluarga. 


Jenis-Jenis Kesulitan Belajar

Menurut Mulyadi Kesulitan belajar mempunyai pengertian yang luas dan ditandai hambatan-hambatan yang berbeda yaitu:

  1. Learning Disorder (Ketergantungan Belajar), Masalah yang timbul dalam pembelajaran karena ada gangguan disebabkan penerimaan respon yang bertentangan. Contohnya adalah siswa yang sudah terbiasa belajar olahraga yang keras seperti beladiri bisa saja akan mengalami kesulitan jika belajar menari balet. 
  2. Learning Disfungtion (Ketidakfungsian Belajar), Kesulitan belajar dikarenakan dalam proses belajar proses tidak berfungsi seperti semestinya., meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya. Contohnya adalah siswa yang memiliki postur tinggi sangat memungkinkan untuk dapat bermain basket, akan tetapi karena tidak pernah berlatih basket maka dia tidak dapat menguasai permainan basket. 
  3. Under Achiever (Pencapaian Rendah), Keadaan yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong diatas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contohnya adalah siswa yang memiliki IQ yang tinggi dibuktikan dengan tes, akan tetapi haSlsil belajarnya kurang bahkan rendah.
  4. Slow Learner (Lamban belajar), Pada kondisi ini sebenarnya seseorang dapat belajar, namun dalam proses belajarnya siswa ini mengalami keterlambatan dalam menerima respon belajar, sehingga dia membutuhkan waktu lebih banyak untuk dapat memfokuskan dirinya dalam belajar. Slow learner ini merupakan individu yang memiliki kemampuan intelektual yang masih dibawah kemampuan anak normal akan tetapi belum termasuk tuna grahita (retardasi mental)
  5. Learning Disabilities (Ketidakmampuan Belajar), Individu yang mengalami gangguan dalam satu atau lebih proses psikologis dasar dan disfungsi sistem syarat pusat atau gangguan neurologis yang dimanifestasikan dalam kegagalan-kegagalan yang nyata.

Nah, sekian penjelasan tentang Belajar dan Perilaku Belajar. Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat bagi kawan-kawan semua, Aamiin. 

Wassalamualaikum Wr Wb

Komentar